- Back to Home »
- Pelajaran »
- Cara Mengetahui Potensi Diri Melalui Sidik Jari
Selasa, 16 Juli 2013
Cara Mengetahui Potensi
Diri Melalui Sidik Jari
Cara Mengetahui Potensi Diri dari Sidik Jari
Tahukah Anda bahwa potensi atau bakat alami
seseorang dapat dilihat dari pola sidik jari?
karena saya baru tahu dari dosen saya bahwa kita
dapat mengetahui potensi yang ada dalam diri kita melalui sidik jari.
untuk mengetahui lebih lanjut liat di bawah ini.
Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu
yang mempelajari tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard
Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu, pola
sidik jari manusia telah terbentuk dan akan lengkap di usia 24 minggu. Dalam
kenyataannya, pola sidik jari manusia tidak ada yang sama dan kemungkinan
kesamaannya adalah 1 : 64.000.000.000
Secara genetis, sidik jari bersifat menetap dan
spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki
korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian
diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecenderungan Bakat,
Kecerdasan, Karakter, Motivasi, Tekanan, Tingkat Kestabilan Diri, dan Gaya yang
meliputi Gaya Belajar, Gaya Berfikir dan Gaya Bekerja secara genetis.
Pola sidik jari yang terbentuk sejak dalam
kandungan ditentukan oleh DNA khusus, dimana pembentukan pola sidik jari itu
berkaitan berkaitan dengan pembentukan / perkembangan otak dalam kandungan.
Oleh sebab itu system kerja otak kita dapat kita ketahui dari 10 jari tangan
kita melalui analisa sidik jari. Inilah kesepuluh jari tangan yang mewakili
system kerja otak kita:
1 1. Jempol Kanan (The
System Developer)
Pada dasarnya seseorang memiliki potensi atau
bakat untuk menjadi seseorang yang merancang system yang ada pada sebuah
organisasi atau instansi baik kecil maupun besar.
2 2. Jempol Kiri (The
Relation Developer)
Menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki
potensi sebagai mediator dalam berbagai hal baik formal maupun informal karena
sifatnya yang mudah untuk beradaptasi sehingga mudah sekali membaur dengan
masyarakat dan lingkungan yang baru, misalnya; konselor / terapis, humas (Public
Relation),trainer, dan sebagainya.
3 3. Telunjuk Kanan (The
Initiative Solver)
Menunjukkan jika seseorang tersebut memiliki
potensi untuk menjadi seseorang yang berperan sebagai ilmuwan sesuai dengan
profesi yang ditekuni. Misalnya jika orang tersebut adalah seorang dokter, maka
dia yang akan melakukan riset. Contoh lainnya adalah pengamat ekonomi, pengamat
politik, pengamat sejarah, dan sebagainya.
4 4. Telunjuk Kiri (The
Innovative Solver)
Jari kiri mewakili system kerja otak kanan yang
berhubungan dengan daya kreatifitas. Maka jari telunjuk kiri menunjukkan bahwa
seseorang memiliki potensi sebagai pencetus gagasan atau ide kreatif sesuai
dengan profesi yang ditekuni, misalnya arsitek, designer, komposer, sutradara,
dll.
5 5. Jari Tengah Kanan (The
Technical Actuator)
Jari ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki
potensi untuk berperan aktif sebagai pihak yang menjalankan system yang sudah
dibentuk, misalnya; seseorang yang bekerja di bagian operasional yang
menjalankan system suatu perusahaan, teknisi mesin, masinis, pilot, dll.
6 6. Jari Tengah Kiri (The
Artistic Actuator)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi
untuk menjalankan aktifitas yang berhubungan dengan bidang seni dan membutuhkan
keluwesan tubuh dan keindahan, misalnya; atlet beladiri, penari, koreografer,
seniman, pelukis, dan jika dia adalah seorang dokter maka dokter yang
membutuhkan keluwesan gerakan seperti dokter gigi, dokter bedah dan dokter
kecantikan.
7 7. Jari Manis Kanan (The
Structural Communicator)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi
untuk berperan sebagai pihak yang menyampaikan informasi baik lisan maupun
tulisan secara terstruktur, misalnya, reporter, wartawan, juru bicara,
jurnalis, editor, dan sebagainya.
8 8. Jari Manis Kiri (The
Creative Communicator)
Jari ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki
potensi untuk berperan sebagai pihak yang menyampaikan informasi dengan cara
yang kreatif dan imajinatif, misalnya; web designer, musisi, marketing,
presenter, dan sebagainya.
9 9. Kelingking Kanan (The
Trendsetter Observer)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi
untuk berperan sebagai pengamat tren / inovasi yang ada di lingkungan,
misalnya; marketing intelligence yang mencari informasi perkembangan produk
pesaing, pengamat fashion, R & D, dan sebagainya.
110.Kelingking Kiri (The
Phenomenal-Trend Observer)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi
untuk berperan sebagai pengamat fenomena atau kejadian alam yang terjadi di
lingkungan, misalnya; ahli geologi, ahli sosiologi, ahli antropologi, pengamat
sosial dan budaya, pemerhati kesehatan masyarakat, ahli meteorology, dan
sebagainya.
Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi
lebih tinggi dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya. Sehingga aplikasi
penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangatlah luas dan salah
satunya adalah pada proses identifikasi forensik dan keamanan.
Analisa sidik jari sangatlah membantu para orang
tua untuk membimbing belajar sang anak dan memilih kurikulum belajar yang tepat
berdasarkan talenta genetic dan learning style yang dimiliki sang buah hati.
Dengan mengetahui potensi dalam hal kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sang
anak, orang tua dapat membantu anak untuk menajamkan ketrampilan dan bakat
khusus yang dimilikinya, mengembangkan sirkuit neurologis anak agar dapat
berkembang secara sempurna sejak dini, serta memberikan gambaran untuk
menentukan masa depan anak secara lebih pasti dalam hal pendidikan yang efektif
dan karier yang potensional untuk ditekuni.
Semoga Bermanfaat.
Diberdayakan oleh Blogger.
Thanks sob untuk informasinya :)
BalasHapushttp://goo.gl/wz7Qha